Thursday, December 27, 2012

belajar bijak dari cinta

Belajar Bijak dari Cinta

Posted by Blog Motivasi Diri Senin, 22 Oktober 2012 1 komentar
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Alkisah seorang Suami yang gagah, berhasil dan baik hati bernama Ahmad dan seorang gadis cantik penggoda. Mereka kenal di sebuah kantin kompleks perkantoran mereka, setelah berkenalan dan saling berbicara, setelah mereka saling bertukar pin BBM.
Keesokan harinya si gadis mulai mengirimkan BBM
Gadis : Wah mas hebat ya..... keliatannyan sudah jadi orang yang hebat, keliatan dari penampilannya yang OK. Ahmad lalu menjawab si Gadis :terima kasih ya Mbak.
Esoknya, si Gading penggoda menelpon Ahmad, tuk sekedar " say hallo, kapan ya mas, kita makan bertemu dan makan bareng lagi? Ahmad : hmmmm kapan ya ... oke kapan saja boleh:) .
Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui BBM  dan telepon, si Gadis mencari cara untuk bertemu dengan alasan untuk Konseling dirinya yang sedang mengalami masalah dan akhirnya Ahmad menemuinya dengan tujuan ingin membantunya. 1-2 kali Diberikanlah konseling dan terapi untuk si Gadis tersebut.
Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka untuk alasan konsultasi. Sampai suatu hari, si gadis tidak tahan untuk mengirim BBM yang berisi curahan perasaannya:”Mas... Sebenarnya aku benar-benar mencintaimu, aku tahu Mas sudah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri kedua, aku siap mas... dan maaf aku mengganggu perasaanmu... Mas benar-benar telah membuat aku begitu terpesona:*
Dengan berat hati akhirnya Ahmad menjawab:
Mbak, mohon maaf saya mengerti dan paham maksud Mbak...tapi dengan berat hati aku harus jawab TIDAK! Saya tahu Mbak memang cantik, dan saya percaya banyak pria tentu mengatakan mbak cantik dan sangat menarik.
Tapi... tahukah mbak mengapa saya  bisa tampil baik dan berhasil seperti ini..., itu semua karena doa, perhatian, dorongan & semangat dari seorang Istri yang sangat saya cintai... alangkah berdosanya saya jika saya berselingkuh kepada wanita lain. Mbak tersenyum melihat saya dengan kondisi saya sekarang ini, tetapi istri saya melihat saya dengan lebih tersenyum lagi meski dia bersusah payah membantu dan begitu setia mendorong saya dengan cinta kasih hingga saya berhasil seperti sekarang ini.

belajar bijak dari cinta

Tahukah mbak bhw saya memulai keberhasilan ini dari nol & isteri saya selalu mendampingi dikala begitu banyak penderitaan, kesedihan dan senang, terpuruk dan berhasil seperti ini mewarnai kehidupan saya. Tahukah Mbak bahwa isteri saya  yang selalu mendoakan untuk keberhasilan saya. Mbak memang sangat cantik dan menarik, tapi istri saya jauh lebih cantik di mata dan hati saya... meski Mbak begitu mengagumi saya.
Siapapun dari kita tentu pernah menyadari bahwa sedikit banyak orang keluar masuk  menghiasi kehidupan kita. Mungkin ada yang muncul hanya sekelebat saja bahkan sampai 
ada yang begitu membekas dalam pikiran kita.
Ada pula yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan wujudnya  begitu melekat di hati. Ada juga yang datang 
pergi begitu saja seolah tak pernah ada menorehkan titik apapun. Semua  orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan pernik-pernik yang membentuk sebuah mosaik catatan sejarah. Gambaran itu sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.
 Cobalah kita mengambil waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup kita. Hargailah, hormatilah dan kenanglah seluruh jasa dan kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin  tersembunyi di balik tabir kekecewaan sekalipun. Siapa sajakah mereka ?
Mereka adalah orangtua yang kita sayang dan kasihi, istri dan anak-anak kita yang kita cintai, adik kakak kita, guru-guru kita yang begitu sabar membimbing, dan memberikan ilmunya, atasan bawahan rekan kerja yang selalu menghiasi manisnya kehidupan pekerjaan dimana kita berkarya, sanak dan kerabat yang memahami sebuah persaudaraan, teman serta sahabat yang begitu mewarnai kehidupan kita.
Juga tiada salahnya kita mengenang mereka yang pernah anggap musuh dan pengkhianat atau bahkan orang yang melukai hati sekalipun. Atau yang  tak pernah kita tahu nama dan wajahnya. Bagaimana pun mereka telah turut andil memahat pribadi kita; menyapukan tinta pada lukisan kehidupan kita; menyiangi tanaman jiwa kita. Kenanglah mereka dalam genangan cinta yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan cintalah kita bisa memandang indahnya kehidupan ini. Karena tiada secuilpun hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayanglah jawabannya. Percayalah, karena orang yang bijak adalah orang yang tahu benar arti mengenang kebaikan dan jasa orang-orang dalam hidupnya, bukan !
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Belajar Bijak dari Cinta
Ditulis oleh Blog Motivasi Diri
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://e-motivasidiri.blogspot.com/2012/10/belajar-bijak-dari-cinta.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

irniirmayani mengatakan...
Emang udah kaya harus tetep inget istri yang nemenin dari nol yak.. jangan malah seperti limbad! *gosip mode on* hihihi

Poskan Komentar

No comments:

Post a Comment